Hakikat Hidup Manusia


Lama juga tidak berkreasi di blog, dengan kesibukan yang aku alami dikuliah. Saatnya sekarang meluangkan waktu dikamarku ini…hehe.. J
Langsung ke pokok pembahasan sesuai judul. Kita sebagai manusia hendaknya tahu tentang hakikat hidup manusia. Tak semua apa yang manusia inginkan lalu bisa berwujud nyata. Tidak hasrat yang terbetik dalam hati manusia bisa digapai dalam hidup. Sebab manusia hanya mampu berusaha dan berdoa. Manusia adalah makhluk lemah. Namun demikian, terkadang justru lupa dengan kodratnya sebagai makhluk tak berdaya. Dengan angkuhnya sering kali manusia memaksakan setiap kehendaknya. Seolah apa yang inginkan niscaya berakibat baik untuk dirinya. Akibatnya, yang terbingkai di alam pikiran manusia hanyalah “kenikmatan dunia” semata. Pokoknya dirinyalah yang harus benar, hidupnya harus bahagia, tidak boleh gagal, dan seluruh kesenangan lainnya. Manusia seperti ini akan menentang jika suatu saat mendapati dirinya mengalami sakit, sebagaimana dia bisa-bisa mengutuk dirinya dan orang lain kalau ternyata ia gagal dalam sebuah urusan.

Mengutip sumber yang ada bahwa Allah SWT berfirman “dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah” (adz-Dzariyat [51]:49). Tak sedikit manusia lupa dengan kehidupan itu. Seluruh yang diciptakan Allah SWT memiliki pasangan masing-masing. Ada sehat ada sakit, ada kaya ada miskin, ada bahagia ada sengsara. Oleh karena dikehidupan yang kita tempuh itu tak ada jalan yang lempang lurus ke dapan. Sebab sesekali kita membutuhkan belokan untuk sampai ke tujuan. Atau jika anda mengalami perjalanan yang menanjak naik, maka ada saatnya “wajib” menuruni jurang yang terjal agar sampai dengan selamat.
Hendaknya seorang muslim menyadari adanya misi besar ilahi di balik duka yang dia ratapi kini. Ada mutiara hikmah yang menarik untuk ditelusuri di balik luka yang menggores cita-citanya. Semoga orang sadar akan kebesaran Allah SWT, Sang Pencipta alam semesta. Menyadarkan dirinya bahwa kodrat hakiki seorang manusia adalah makhluk yang tak berdaya di hadapan kuasa Allah SWT. Meyakini bahwa apapun yang luput dari manusia karena dia memang tak berhak menikmati dan memiliki hal itu.
Hal yang keliru jika seseorang yang larut dalam kesedihan, alih-alih untuk menenangkan hati, tak jarang orang itu terjebak untuk mencari kambing hitam suatu permasalahan. Alhasil, demi melampiaskan kejengkalan jiwanya, kiri kanan ia menuding orang-orang di sekitarnya, tanpa peduli klagi apakah dia kawan atau lawan. Sengaja dia menempuh cara ini, sebab hakikatnya dia sedang berupaya menutupi aib dan kelemahan pada dirinya sendiri.
Itulah sepenggal cerita yang dialami pemimpin-pemimpin kita di negeri ini. Mereka sudah tidak malu untuk mengadu domba atau saling tuduh untuk kenikmatan dunia. Apakah mereka sudah lupa, bahwa mereka adalah makhluk yang lemah dan tak berdaya di hadapan Sang Pencipta.

…Sadarkanlah mereka ini yaa Allah, kami rakyat kecil membutuhkan pemimpin yang tidak menutup telinga dan matanya...

10 komentar:

  1. Artikel yang bagus Bang Ical....sudah saya jawab pertanyaan Njenengan...mungkin kurang puas..silahkan ditanggapi lagi..terima kasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. siaapph gus....
      trima kasih atas pencerahannya.. :)

      Hapus
  2. Dunia tempat mencari bekal kelak di akhirat, perbanyak amal sholeh untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
    ----- good article!---

    BalasHapus
  3. Mantef artikelnya bang....kerennnnnnnn..ahahhayyy

    BalasHapus

Terima kasih telah berkomentar.
Berkomentarlah dengan baik dan tidak mengandung SARA.
Semoga Komentar anda berguna bagi Nusa dan Bangsa..
..Salam Blogging..