Hidup Di Dunia dan Hidup Di Akhirat

Hidup di dunia ini adalah kesempatan buat kita, karena hidup kita sesungguhnya adalah hidup di akhirat. Maka dari itu kenikmatan di dunia ini hanyalah rekayasa saja, melainkan kenikmatan di akhirat adalah kenikmatan yang paling nikmat. Tapi bagaimana cara kita untuk menikmati nikmat sesungguhnya di akhirat???.
Nikmat di akhirat dapat kita raih dengan sholat, mengaji, berzakat, menolong sesama, dll. 1% di Dunia 99%
di Akhirat itulah pesan dari guru ngaji saya. Beliau juga mengumpamakan hal tersebut dengan pisang. Saya pun berpikir, apa hubungannya pisang sama hidup???. Dan beliau pun bercerita bahwa ketika memakan pisang bukan di kulit pisang, melainkan makan isi pisang, dan isi pisang itulah yang di contohkan sebagai akhirat dan kulit pisang adalah dunia. Kenapa beliau mencontohkan sebuah pisang, karena ketika memakan pisang, kita harus membuka kulit pisang terdahulu, kemudian memakan isi pisang tersebut. Membuka kulit pisang ini mencotohkan dimana kita mengurangi kenikmatan di dunia untuk melihat kenikmatan di akhirat. Tetapi mengapa saat ini manusia berlomba lomba untuk mendapatkan kenikmatan dunia tanpa memikirkan kenikmatan di akhirat. Bukan saatnya sekarang kita berlomba untuk menikmati kulit pisang (nikmat di dunia), mengapa demikian??. Karena di Indonesia kini kita banyak mendengar sebagian orang menikmati hidup di dunia dengan mendapatkan uang dengan cara haram (korupsi,dll) dan berpesta-pesta (menghabiskan uang dengan percuma). Melihat dan mendengar seperti itu saya pun berpikir bagaimana nasib rakyat Indonesia??. Marilah kita hilangkan lomba-lomba untuk kenikmatan di dunia, melainkan mulai dari sekarang mari kita berlomba-lomba membuka kulit pisang (nikmat di dunia) untuk menikmati isi pisang (nimat di akhirat).

Artikel ini memang sedikit isinya. Tapi jangan di lihat isinya saja, melainkan kita resapi dan hayati isi-isi yang terkandung dalam isi dari artikel ini.
Semoga bermanfaat untuk kita semua. Amiin… ^_^



6 komentar:

  1. Mantef artikelnya bang..hehee..Follback sdh dilaksanakan..trims ya moga makin akrab slalu.

    BalasHapus
  2. hehe...
    thanks kawan atas kunjugannya...
    salam persahabatan... :)

    BalasHapus
  3. tapi aneh ya, walau satu persen di dunia tapi kok pejabat, politisi, guru makin banyak aja korup. apa mereka gak mikir akherat ya

    BalasHapus
  4. nah itu emg yg aneh..
    mereka berlomba untuk mencari kenikmatan di dunia saja...

    BalasHapus
  5. di dunia cuma cari bekal untuk hidup di akhirat nanti

    BalasHapus
    Balasan
    1. yuupz..
      bener sekali sob...
      mencari tabungan untuk di akhirat..

      Hapus

Terima kasih telah berkomentar.
Berkomentarlah dengan baik dan tidak mengandung SARA.
Semoga Komentar anda berguna bagi Nusa dan Bangsa..
..Salam Blogging..